Menyibak tambo sejarah Jujun

Minggu (12/06) Jujun mengelar kenduri sko.Bagaimana sejarah Jujun.Kerinci info melaporkan untuk anda.

SEJARAH DARI KALBU DEPATI JUJUN

ASAL USUL DARI NENEK KALBU DEPATI JUJUN ADALAH BERASAL DARI JAWA MATARAM. DIANYA DUA BERADIK : 1. KAKAKNYA BERNAMA TUAN BUJANG
 2. ADIKNYA BERNAMA DAYANG GADIS
IKUT SERTA DALAM ROMBONGAN “PENGURANG (ANAK SEMANG) DUA ORANG :
1. LAKI-LAKI NAMANYA PENJUTO
2. PEREMPUAN NAMANYA  AYU

BERANGKAT DARI JAWA MATARAM PERGI KE PALEMBANG, KEMUDIAN DARI PALEMBANG PERGI KEMUKO-MUKO, DARI MUKO-MUKO PERGI KE
TALANG PETAI, DARI TALANG PETAI MEREKA TERUS PERGI KE SUATU RENAH, SAMPAI KESUATU RENAH TERSEBUT MATI ANAK SEMANGNYA

PENJUTO. ITULAH SEBABNYA RENAH TERSEBUT DIBERINAMA DENGAN RENAM PENJUTO.

KEMUDIAN KETIGA ORANG TERSEBUT BERJALAN LAGI HINGGA SAMPAI PADA RENAH YANG BANYAK JANIT, DINAMAKAN RENAH TERSEBUT

DENGAN NAMA RENAH SEJANIT, DAN MELIHAT GUNUNG SATU SAJA, DINAMANYA GUNUNG TERSEBUT DENGAN NAMA GUNUNG BUJANG.

KEMUDIAN MEREKA BERJALAN LAGI HINGA BERTEMU DENGAN UJUNG BATANG AIR, MEREKA BERTENANG / BERISTIRAHAT DI TEMPAT TERSEBUT

DAN ADIKNYA INGIN MENETAP DITEMPAT ITU, MAKA DIDIRIKANLAH PONDOK , DITANAMNYA LIMAU MANIS, BUNGA-BUNGA DAN TEMPAT MANDI.

TEMPAT TERSEBUT DINAMAKANNYA UJUNG TENANG.

KEMUDIAN KAKAKNYA TUAN BUJANG MINTA IZIN HENDAK BERJALAN, SEBELUM BERANGKAT DIA BERPESAN “ KALAU ADA ORANG YANG INGIN

HENDAK KAWIN DENGAN KAU, HENDAKLAH DIBAKAR KEMENYAN PUTIH, BOLEH AKU TIBA ”. SETELAH MINTA IZIN, TUAN BUJANG PERGI

BERJALAN PERGI KE LOLO, TIBA DI LOLO NENEK ORANG LOLO KEMATIAN ISTERINYA, DAN TINGGAL DUA BERANAK DENGAN ANAK GADISNYA,

TUAN BUJANG DIPANGGIL SINGGAH KEPONDOKNYA.

DAN KEMUDIAN LAGI TUAN BUJANG BERJALAN LAGI KE PULAU SANGKAR, SAMPAI DISANA BERTEMU DENGAN ORAN RAMAI, KIRANYA DISITU

ADA ORANG KEMATIAN ANAK GADIS, DIWAKTU TUAN BUJANG DUDUK DALAM ORANG RAMAI, TERBAU OLEHNYA BAU KEMENYAN. DIA MINTA

IZIN LANGSUNG PULANG KE UJUNG TENANG. SETELAH SAMPAI DI PONDOK ADIKNYA TUAN BUJANG BERTANYA KEPADA ADIKYA DAYANG GADIS,

“ APAKAH BENAR KAU YANG MEMBAKAR KEMENYAN, ATAU TIDAK “. JAWAB ADIKNYA “ MEMANG BENAR AKU YANG MEMBAKAR KEMENYAN.

“APAKAH SEBABNYA KAU MEMBAKAR KEMENYAN”,  TANYA TUAN BUJANG. “ ADA ORANG YANG HENDAK KAWIN DENGAN SAYA”, JAWAB DAYANG

GADIS, “ KALAU BEGITU LEBIH BAIK KITA JEMPUT ORANG TUA KITA KE JAWA MATARAM”, KATA TUAN BUJANG.

TUAN BUJANG KEMBALI KE JAWA MATARAM. SAMPAI DISANA AYAHNYA SUDAH TIADA ATAU SUDAH MENINGAL DUNIA. HANYA IBUNYA SAJA

YANG MASIH HIDUP, NAMA IBUNYA MARIAM. SETELAH MEMBERI TAHU TENTANG ADIKNYA MAU KAWIN, MAKA IBUNYA MEMBERI IZIN PADA

ADANYA TUAN BUJANG UNTUK MENGAWINKAN ADIKNYAKNYA. KEMUDIAN TUAN BUJANG KEMBALI KE UJUNG TENANG.
SETELAH SAMPAI DI UJUNG TENANG, DI PONDOK ADIKNYA, DIBAKARNYALAH KEMENYAN PUTIH, KEMUDIAN DATANGLAH SEORANG YANG

GAGAH DAN TAMPAT, YANG NAMANYA WALI ALLAH. SETELAH MENDAPAT KATA SEPAKAT, MAKA DILANGSUNGKANLAH PERKAWINAN ANTARA

WALI ALLAH DENGAN DAYANG GADIS. 

WALIA ALLAH DENGAN ISTERINYA DAYANG GADIS MEMPUNYAI SATU ORANG ANAK, NAMANYA DAYANG SETI. DIWAKTU DAYANG SETI MANDI

BERLIMAU, AMPAS LIMAUNYA DIHANYUTKAN DI MUARO UJUNG TUO. SEWAKTU SAGINDI KUMBANG MANDI KEBETULAN DITEMUKANNYA ADA

AMPAS LIMAU DIHANYUTKAN OLEH AIR DAN SAGINDO KUMBANG BERPENDAPAT BAHWA ADA PULA ORANG YANG DIAM DI HULU BATANG AIR

INI.
SETELAH SAGINDO KUMBANG MANDI, DIA PULANG KEPONDOKNYA LALU DIGANTILAH PAKAIAN, LANGSUNG MUDIK KE HULU SUNGAI BATANG

AIR JUJUN.

 SETELAH SAMPAI DIHILU BATANG AIR JUJUN, DILIHATNYA ADA TEPIAN, ADA RUMAH, ADA KEBUN BUNGA DAN ADA KAIN BASAH. KEMDUIAN

DIA MANDI DAN SETELAH SELESAI DARI MANDI DIA BRPAKAIAN KEMBALI, BERSISIR, BERGURIH DITEPIAN TEMPAT MANDI.
SEWAKTU AYU TURUN KEHALAMAN DILIHATNYA ADA SEORANG LAKI-LAKI DITEPIAN, LANGSUNG KEMBALI KERUMAH DIBERITAHUNYA KEPADA

DAYANG GADIS DAN DAYANG SETI. LANTAS DAYANG GADIS DAN DAYANG SEATI MENYURUH MEMANGGILNYA KEPONDOKNYA.

SETELAH SAMPAI, 4 DAN 5 HARI BERDIAM DI RUMAH TERSEBUT, LANTAS SAGINDO KUMBANG MELAMAR HENDAK KAWIN DENGA DAYANG SETI.

DIBAKARNYALAH KEMENYAN PUTIH OLEH DAYANG GADIS MAKA TIBALAH WALI ALLAH DAN TUAN BUJANG, KAENA WAKTU ITU WALI ALLAH DAN

TUAN BUJANG TIDAK BERADA DIRUMAH. KEMUDIAN DILANGSUNGKANLAH PERKAWINAN ANTARA SAGINDO KUMBANG DAN DAYANG SETI.
SAGINDO KUMBANG DAN DAYANG SETI MEMPUNYAI TIGA ORANG ANAK YAITU :
1. RABIYAH MEH
2. RABIYAH BULAN
3. RABIYAH MELUR

SEWAKTU SAGINDO KUMBANG MASIH MEMPUNYAI SATU ORANG ANAK, YAITU : RABIYAH MEH, SAGINDO MEMBAWA ANAK ISTERIYA KE UJUNG

TUO TEMPAT SAGINDO KUMBANG SEMULA. DAYANG SETI MENYURUH SUAMINYA SAGINDO KUMBANG UNTUK BERANGKAT LEBIH DAHULU, DAN

BARU KEMUDIAN DIA DAN ANAKNYA MENYUSUL. SETELAH SUAMINYA SAGINDO KUMBANG BERANGKAT,  MAKA DAYANG SETI MENGGENDONG

ANAKNYA DAN DILENTUKNYA MANAU KUNING JADI TITIAN KE UJUNG TUO. SAGINDO HERAN MELIHAT ANAK DAN ISTERINYA LEBIH DAHULU

SAMPAI DI UJUNG TUO.
            
DAYANG SETI MELARANG SUAMINYA MEMBUKA TUTUP PERIUK. SEWAKTU ISTERINYA TIDAK DI RUMAH YAITU PERGI MANDI KE AIR, MAKA

SAGINDO KUMBANG MEMBUKA TUTUP PERIUK KIRANYA BERISI AOR. SETELAH ISTERINYA KEMBALI KE .PONDOK DIA SANGAT MARAH, MKA

DIGENDONGKANLAH ANAKNYA DAN DILENTUKKANNYA  MANAU KUNING JADI TIAN PERGI KE HIANG. SAMPAI DIHIANG BERJUMPA DENGAN

SEORANG LAKI-LAKI DAN BERKATA-KATA DENGAN LAKI-LAKI TERSEBUT (DENGAN ISTILAH SEKARANG NENK HIANG HILANG DIHALAMAN),

KEMUDIAN DILENTUKNYA LAGI MANAU KUNING, SAMPAILAH DIA DUA BERANAK DI UJUNG TUO.

KEMUDIAN SUAMINYA KEMBALI JUGA KE UJUNG TENANG DAN MENETAPLAH MEREKA SEKELUARGA DI UJUNG TENANG, KEMUDIAN MEREKA

MEMPUNYAI DUA ORANG ANAK LAGI.
SETELAH ANAK-ANAKNYA DEWASA MAKA DIKAWINKANNYA DENGAN ;
1. RABIYAH MEH DIKAWINKANNYA DENGAN RIO JAUH
2. RABIYAH BULAN DIKAWINKANYA DENGAN RIO TINJAU
3. RABIYAH MELUR DIKAWINKANNYA DENGAN RIO JEMPUT
RABIYAH MEH DENGA RIO JAUH MEMPUNYAI SEORANG ANAK YAITU : MEH BALI. SETELAH DEWASA MEH BALI DIKAWINKAN DENGAN M. NUR

GELAR DEPATI JUJUN TULANG TUNGGAL.

SETELAH BERTAHUN-TAHUN MENETAP DI UJUNG TENANG, OLEH KARENA BANYAK GANGGUAN BINATANG BUAS DAN KENDALA LAIN. LANTAS

MENGUNGSI KE MUARO (KE UJUNG TUO). KEMUDIAN OELH KARENA DI UJUNG TUO TIDAK DIIZINKAN UNTUK TEMPAT TINGGAL MAKA M. NUR

GELAR DEPATI JUJUN TULANG TUNGGAL BESERTA ANAK ISTERINYA, LARI KE KETENGAH MENCARI TEMPAT UNTUK MENDIAM, UNTUK MELATIH

NEGERI, TEMPAT ITU DINAMAKANNYA DENGA DUSUN MALAKO KECIL (DENGAN ISTILAH SEKARANG DENGAN NAMA DUSUN LAMO JUJUN).
M. NUR GELAR DPATI JUJU TULANG TUNGGAL DENGAN ISTERINYA MEH BALI MEMPUNYAI DUA ORANG ANAK YAITU :
1. SAMINA DIKAWINKANNYA DENGAN GUSTI GELAR DEPATI JUJUN
2. RUSNI DIKAWINKAN DENGAN HARUN (PUTUS WARIS)
GUSTI DENGAN SAMINA MEMPUNYAI SATU ORANG ANAK YAITU SAIMA.
SAIMAH DIKAWINKAN DENGAN TUNGKAT GELAR DEPATI JUJUN
ANAK DARI SAIMAH DENGAN TUNGKAT MEMPUNYAI DUA ORANG ANAK, YAITU :
1. GADIS ATEM
2. TUAH

KEMUDIAN GADIS ITEM DIKAWINKAN DEANGAN SAPINDO GELAR DEPATI JUJUN.
SAPINDO DENGAN GADIS ITEM MEMPUNYAI SATU ORANG ANAK, YAITU UPAH.
UPAH KEMUDIAN DIKAWINKAN DEANGAN SIGAU GELAR DEPATI JUJUN.
SIGAU DAN UPAH MEMPUNYAI SATU ORANG ANAK YAITU BERNAMA MANGKA.
MANGKA KEMUDIAN DIKAWINKAN DENGAN LINGGANG GELAR DEPATI JUJUN
LINGGA DENGAN MANGKA MEMPUNYAI TIGA ORANG ANAK, YAITU :
1. SEMBAI SUAMINYA M. TAWA
2. GAGIK SUAMINYA HAJI MARAJO
3. HAJJAH KADARIAH SUAMINYA HAJI SUTAN TAHAR
M. TAWA DENGAN SEMBAI MEMPUNYAI TIGA ORANG ANAK, YAITU :
1.    LINGGUK SUAMINYA TUPANG GELAR DEPATI JUJUN, NINIK MAMAKNYA SUTAN TAHAR GELAR RAJO BATUAN
2.    HAJI MARAP
3.    HAJI LIMAH
HAJI MARAJO DENGAN GAGIK MEMPUNYAI TIGA ORANG ANAK, YAITU :
1. HAJI LIMAH
2. HAJI TAHAR GELAR DEPATI JUJUN (DIPEGANG OLEH ANAK JANTAN)
    DENGAN NINIKMAMAKNYA HAJI THAIB GELAR RAJO BATUAH
3. HAJI YUSUP
HAJI SUTAN TAHAR DENGAN HAJJAH KADARIAH MEMPUNYAI TIGA ORANG ANAK, YAITU :
1. HAJI M. LAZIM
2. HAJI DARUSSMIN 
3. DAREK
LUNGGUK MEMPNYAI ANAK EMPAT ORANG, YAITU ;
1. ZAINAB
2. GADIS ITEM
3. HAJI KALSUM
4. HAJI TIJAH
HAJI TIJAH KAWIN DENGAN HAJI AHMAD GELAR DEPATI JUJUN, DENGAN NINIK MAMKNYA M. IZIN GELAR RAJO BATUAN. SETELAH ITU YANG

MENJADI DEPATI JUJUN ADALAH ; HAJI ABU BAKAR GELAR DPATI JUJUN (SUAMI DARI DAREK), DENGAN NINIK MAMAKNYA ARIF GELAR RAJO

BATUAH.

WARIS DARI ZAINAB : HAJI RABOKIAH ANAKNYA SITI RAMLAN BERSUAMIKAN DENGAN HASYIM GELAR DEPATI JUJUN, DENGAN NINIK

MAMAKNYA AHMAD RATO GELAR RAJO BATUAH.

WARIS DARI HAJI LIMAH YAITU HAJI SAUYAH, ANAKNYA YANG MENYANDANG PUSAKO ADALAH HAJI RAINAH BERSUAMIKAN HAJI GUSLI GELAR

DPATI JUJUN, DENGAN NINIKMAMAKNYA HAMZAH GELAR RAJO BATUAH.
ANAK DARI DAREK ADALAH SAMSIAH, ANAK YANG MENYANDANG PUSAKO ADALAH RAMANI BERSUAMIKAN HAMZAH GELAR DEPATI JUJUN,

DENGAN NINIK MAMKNYA KADIR GELAR RAJO BATUAH.

PADA TAHUN 1978 DINOBATKANLAH HASMIT MEMEGANG GELAR DEPATI JUJUN YANG KE 14, DENGAN NINIK MAMKNYA SAMSIR GELAR RAJO

BATUAH. HASMIT MEMEGANG GELAR DEPATI JUJUN ADALAH SUAMI DARI DAHNIAR WARIS SITI RAMLAN.

PADA TANGGAL 6 MAI 2005 HARI JUM’AT MALAM SABTU MAKA DI NOBATKANLAH IKHSAN BIN MAJID UNTUK MENJADI DEPATI JUJUN YANG KE 15

DENGAN NINIK MAKA JUPREN BIN TENGKU WALAT, MENJADI NINIK MAMAK RAJO BATUAH IKHSAN BIN MAJID MEMEGANG GELAR DEPATI JUJUN.

WARIS DARI HAJI SAWIYAH DARI KALBU KAGUIK   
YANG MENYANDANG PUSAKO DEPATI JUJUN ADALAH PADA ISTERI DAN YANG MENJALANKAN TUGAS ADALAH SUAMINYA, DAN BERGELAR DEPATI

JUJUN.

MENURUT SILSIALAH SEJARAH DEPATIU JUJUN SAMPAI SAAT INII TELAH TERCATAT 15 KALI GANTI GILIR ORANG-ORANG YANG MEMANGKU

GELAR DEPATI JUJUN.
SEJARAH DARI KALBU DEPATI JUJUN, DALAM NEGERI JUJUN DIBUAT DIATAS RUMAH ADAT DEPATI JUJUN, DIHDAPAN ANAK JANTAN ANAK

BATINO.

SEJARAH INI DISALIN DARI ASLINYA PADA TANGGAL 6 JUNI 2006

JUJUN, 6 JUNI 2006
DEPATI JUJUN
1.    IKHSAN BIN MAJID GELAR DEPATI JUJUN
2.    JUPREN BIN TENGKU WALAT NINIK MAMAH RAJO BATUAH
3.    ANAK JANTAN DEPATI JUJUN
1.    SUMBAU
2.    SYAMSIR GELAR DEPATI JAYO
3.    BAHTIAR JAFAR
4.    KAMIL MUSLIM
5.    SARTONI NAWI (ANAK BATINO DEPATI JUJUN)



               
 SEJARAH DEPATI IMAN

    Adapun orang tua kami bernama sagiling sebelum memangku jabatan atau gelar depati iman, menurut cerita yang turun-temurun hidup

orang tua meninggalkan peasan mati orang tua meninggalkan amanah .

Demikianlah ceritanya beliau berasal dari daerah jawa mataram, dengan terjadinya peristiwa peperangan merebut kekkuasaan  di kerajaan

majapahit pada tahun 1377 sehingga keturunan tersebut menyebar sampai ke pulau sumatera, dalam penyebarannya orang tua sagiling tersebut

ada membawa sebilah keris sebagai ganti temannya dalam perjalanan.Beliau menuju ke arah bengkulu sampai ke pedalaman Bengkulu utara

menyusur ke arah timur sehingga sampai kedataran pondok, diperkirakan di sebelah Barat Negeri jujun sekarang ini, maka oleh beliau sampai

mendapat jodoh di daerah tersebut, maka beliau kawinlah dengan seorang perempuan yang bernama Lipat Sunggul.

    Tahun berganti tahun maka pergaulan dengan perempuan tersebut, beliau mendapat beberapa orang keturunan yaitu :
1.    orang tua bernama subhong ( laki-laki ).
2.    orang tua sutan Lelo ( perempuan ).

Dalam tahun-tahun berikutnya seluruh pemuka-pemuka masyarakat yang ada di daerah sakti alam kerinci di undang oleh Depati Empat Delapan

Helai kain yang menjadi pucuk pimpinan pemerintahan alam kerinci pada zaman dahulu untuk berkumpul di bukit sitinjau laut, guna untuk

membuat suatu perjanjian  secara adat yang berbunyi: memotong kerbau setengah dua ekor membuat undang-undang yang berisi celah dengan

piagam, sehingga perjanjian tersebut dapat dituangkan seperti tersimpul dalam ungkapan seperti berikut:
1.    undang-undang tanah minang.
2.    adat-istiadat alam kerinci.
3.    hemat dengan teliti
4.    bertambang emas atau lembago tanah palembang.

Maka dalam acara tersebut oleh depati empat delapan helai kain yang bersirih dan berpinang pada acara tersebut dan dihadapan utusan raja dari

tanah jambi dan datuk dari tanah minang kabau, telah melantik beberapa orang depati bersama rekan-rekanya dalam sakti alam kerinci

termasuklah orang tua kami bernama sagiling bersama dengan rekannya, untuk jabatan sebagai Depati Iman, sebab dinamakan dinamakan

Depati Iman yaitu:

Dengan pengertian orang yang dipercayakan, sebab dinamakan gelar depati iman karena beliau orang yang dipercayakan. Buktinya yang

menunjukan bahwa luhak depati iman anak jantan dan anak batino.

    Jujur dan takwa serta patuh kepada pimpinan, telah kami pelajari luhak depati iman semenjak dahulu sampai sekarang tidak pernah

keluar dari sepanjang adat dalam wilayah adat negri jujun

    Dengan hasil perjanjian di bukit sitinjau laut, maka depati iman mengutus salah seorang rekannya untuk menyampaikan hasil perjanjian

tersebut kepada anak jantan dan anak batinonya dalam luhak depati iman yang berada di negri jujun.

Oleh karena itulah kemudian depati iman mengangkat dan memberikan gelar kepada orang yang di utus tersebut sebagai nenek mamak rajo

menyampai kemudian oleh oleh orang adat di jujun terkenal dengan sebutan Rajo Gampai.



SEJARAH ASAL-USUL KETURUNAN
LUHAK DEPATI JAYO DAN TENGGALO



MENURUT KETERANGAN DARI ORANG TUA-TUA YANG TERDAHULU SEBELUM ZAMAN PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA, CERITANYA BAHWA

SIGINDO KUMBANG ASALNYA ADALAH DARI JAWA MATARAM YAITU JAWA TENGAH SEKARANG INI. KARENA SAMPAI DI KERINCI PADA WAKTU

ITU ADA SEMBILAN ORANG SIGINDO YANG MENGUASAI KEWASAN KINCI TINGGI DAN KINCI RENDAH ADALAH TUJUH ORANG. SIGINDO

KUMBANG

MENDAPATKAN KEKUASAAN/DAERAH UTARA OMBAK BERDEBUR, KEMUDIK / BARAT  DI ATAS KAYU AHO PANJANG DAHAN YAITU DI PULAU

TENGAH SEKARANG. HILIR / TIMUR AUR CINA BELARIK, KEDARAT / SELATAN RENAH SEJANIK YAITU BERBATAS PROVINSI BENGKULU

SEKARANG INI.

ADAPUN SEGINDO KUMBANG TINGGAL DIUJUNG TUO YAITU PINGGIR DANAU KERINCI DINAMAKAN CEMPAKA RAYA, BELIAU PADA PAGI HARI

DAN SATU HARI, SELALU MELIHAT HAMPAS LIMAU PURUT HANYUT DI DALAM SUNGAI.

MAKA BELIAU BERKATA DI DALAM HATINYA BAHWA DI ULU SUNGAI INI ADA DI HUNI OLEH MANUSIA, SETELAH BEBERAPA HARI KEMUDIAN,

BELIAU NEKAT DAN TERGERAKLAH PADA HATINYA UNTUK MENGIKUTI ALIRAN SUNGAI ITU DENGAN MELEWATI PERJALANANNYA, BERJAM-JAM

LAMANYA MAKA BELIAU SAMPAI KEDAERAH UJUNG TENANG DI SANALAH BERTEMU DENGAN SEORANG GADIS YANG SANGAT  CANTIK DAN

BELIAU BERTANYA KEPADA PUTRI TERSEBUT . SIAPA NAMA PUTRI. PUTRI MENJAWAB DENGAN LEMAH LEMBUT NAMA AKU ADALAH DAYANG

GADIS, KEMUDIAN DAYANG GADIS BERTANYA PULA KEPADA SEGINDO KUMBANG. SIAPA NAMA TUAN, SEGINDO KUMBANG MENJAWAB, NAMA

AKU ADALAH SEGINDO KUMBANG, TINGGAL DI UJUNG TUO YAITU DI PINGGIR DANAU MAKA KEDUA INSAN INI SUDAH SALING KENAL

MENGENAL KEMUDIAN PUTRI DAYANG GADIS MENGAJAK SEGINDO KUMBANG NAIK KERUMAHNYA UNTUK BERTANDANG. SAMPAI HARI INI,

MASIH TERPAKAI OLEH MASYARAKAT KITA JUJUN PEMUDA BERTANDANG KERUMAH ANAK GADIS.

KEMUDIAN SEGINDO KUMBANG MELAMAR KEPADA PUTRI DAYANG GADIS, UNTUK DIJADIKAN ISTERINYA SESUAI DENGAN PEPATAH

MENGATAKAN :

HAI PUTRI DAYANG GADIS
ANAK ORANG NYALO IKAN
DAPAT IKAN ANAK KELARI
EMAS DAN INTAN TIDAK KUSAYANG
AKU SAYANG JUGA  PUTRI DAYANG GADIS

MAKA TERJADILAH JALINAN KASIH SAYANG ERAT DAN CINTA, MAKA SEGINDO KUMBANG MENIKAH DENGAN PUTRI DAYANG GADIS, SETELAH

MENIKAH SEGINDO KUMBANG MEMBAWA ISTERINYA PUTRI DAYANG GADIS KEMUARO UJUNG TUO YAITU DI PINGGIR DANAU. DIPINGGIR

DANAU TERSEBUT DINAMAKAN TEMPAT ITU CEMPAKA RAYA.

SELAMA DALAM PERNIKAHAN SEGINDO KUMBANG DENGAN PUTRI DAYANG GADIS, MENDAPAT KETURUNAN PUTRI-PUTRINYA 3 ORANG YAITU :
1.    RUBIAH EMAS SUAMINYA RIO JAUH BERKEDUDUKAN DI NEGERI JUJUN INI.
2.    RUBIAH BULAN SUAMINYA RIO CEPUT BERKEDUDUKAN DI LEMPUR DANAU
3.    RUBIAH MATAHARI SUAMINYA RIO PANGGIL BERKEDUDUKAN DI KOTO DIAN PULAU TENGAH.


DAPUN RUBIAH EMAS SUAMINYA RIO JAUH MENDAPAT 3 ORANG PUTRA :
1.    MEH BALI YAITU LUHAK DEPATI JUJUN
2.    MEH INTAN LUHAK DEPATI SAKTI
3.    MEH LADY SUAMINYA MAT CAYO

DISINI KAMI KEMUKAKAN TENTANG CERITA UNTUK LUHAK DEPATI JAYO DAN TENGGALO, PERISTIWA YANG TERJADI PADA DIRINYA MEH LADY,

SUAMI ISETERI MAT CAYO, TENTANG PENGAMBILAN PUSAKA SERTO PENGAMBILAN GELAR YAITU KARENA SEMASA PEMERINTAHAN BELANDA

TELAH MEMASUKI KERINCI .

KIRA-KIRA ABAD KE 14 SELURUH PARA DEPATI YANG ADA DI KERINCI DIUNDANG KEBUKIT SETINJAU LAUT YAITU HIANG TINGGI GUNA UNTUK

MEMBUAT SUATU PERJANJIAN DAN MENETAPKAN KETENTUAN BATAS-BATAS ANTARA KERINCI DEGAN INDRA PURO. YANG SELAKU PENGUNDANG

ADALAH :

1.    TUAN TUANGKU RAYA PAGARUYUNG YANG DIWAKILKAN OLEH DATUK TEMENGGUNG.
2.    MERPATIH NAN SEBATANG

HASIL MUSYAWARAH ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.    MEMPELAJARI ADAT DARI TANAH MINANG KABAU
2.    HEMAT DENGAN TELITI DARI TANAH JAMBI
3.    UNDANG-UNDANG ALAM KERINCI

DISINILAH PARA DEPATI HADIR DAN MENDAPAT GELAR. KECIL BERNAMO, BESAR BERGELAR, KEMUDIAN NINIK MAMAKYA. YANG SELALU

BERDIRI DIDEPAN DAN SELALU MENJADI CONTOH TELADAN DAN SEBAGAI IKUTAN BAGI ANAK JANTAN DAN ANAK BATINO PADA WAKTU ITU

SEHINGGA NINIK MAMAK DARI LUHAK DEPATI JAYO DAN TENGGALO DIBERIKAN GELAR IMAM PATI.

KEMUDIAN KAMI CERITAKAN KESAKTIAN ORANG TUA KAMI NAMANYA MEH LADY. TENTANG PENGAMBILAN PUSAKO DI PAGARUYUNG - BATU

SANGKAR SUMATERA BARAT. CERITANYA KAMI TERIMA DARI ORANG TUA-TUA BAHWA PADA WAKTU SELURUH DEPATI HARUS MEMPUNYAI

CELAK PIAGAM DEPATI JAYO DAN DEPATI TENGGALO. DENGAN DEPATI JAYO DAN TENGGALO DENGAN DEPATI TARAJO PAYUNG SEKAKI

KEMBANG DUO.KARENA SUAMINYA MAT CAYO LESU ATAU PENDIAM MAKA HEH LADY, BERANGKAT KE PAGA RUYUNG UNTUK MENGAMBIL

PUSAKANYA DI PAGARUYUNG - BATU SANGKAR SUMATERA BARAT. KARENA BELAIAU MEH LADY GAGAH SERTA KERAS JIWANYA.

SAMPAI SAAT INI TERBUKTI ANAK BATINO LUHAK DEPATI JAYO DAN TENGGALO JIWANYA ADALAH KERAS KARENA DARAH KETURUNANNYA

MASIH TURUN TEMURUN.

ADAPUN KETURUNAN LUHAK DEPATI JAYO DAN TENGGALO ORANG TUA KAMI MEH LADY SUAMINYA MAT CAYO ADALAH 3 ORANG PUTRI, YAITU :
1.    MALEM SUAMINYA SEGILING GELAR DEPATI JAYO
2.    MANGKA SUAMINYA TINGKAT GELAR DEPATI TENGGALO
3.    MEH URAI SUAMINYA PANGLIMO SUTAN GELAR DEPATI TENGGALO

INILAH KETURUNAN LUHAK DEPATI JAYO DAN TENGGALO YANG BERHAK WARISAN GELAR DEPATI JAYO DAN TENGGALO SEMENJAK DULU

SAMPAI SEKARANG INI, YAKNI :
1.    MAT CAYO GELAR DEPATI JAYO
2.    TANGKAT GELAR DEPATI TENGGALO
3.    ABU BAKAR GELAR DEPATI TENGGALO
4.    BUKAK GELAR DEPATI TENGGALO
5.    BAPAK TEGAK GELAR DEPATI TENGGALO
6.    H. RIPIN GELAR DEPATI JAYO
7.    H. MAKIT GELAR DEPATI TENGGALO
8.    H. HUSIN GELAR DEPATI JAYO
9.    H. BAHARUDIN GELAR DEPATI TENGGALO
10.    ZUBIRDIN GELAR DEPATI TENGALO
11.    MURAD GELAR DEPATI JAYO
12.    LUKMAN GELAR DEPATI TENGGALO
13.    JASMIN RAY GELAR DEPATI JAYO
14.    H. YUNUS SUKI GELAR DEPATI TENGALO
15.    SYAMSIR. D GELAR DEPATI JAYO

SEJARAH INI PENGAMBILANNYA DARI ORANG TUA-TUA KAMI YANG TERDAHULU.


JUJUN, ………………………….

KAMI YANG MENYUSUN :
1.    SYAMSIR GELAR DEPATI JAYO
2.    A. WALI GELAR IMAM PATI
3.    ABU KASIM ANAK JANTAN DEPATI JAYO
4.    NURDIN ANAK JANTAN DEPATI JAYO
5.    BUSTAMI ANAK JANTAN DEPATI TENGGALO
6.    KAMIL ANAK JANTAN DEPATI TENGGALO
7.    NUKMAN ANAK JANTAN DEPATI TENGGALO
8.    SUPRATMAN YUNUS ANAK JANTAN DEPATI TENGGALO



SEKILAS SEJARAH DEPATI MANTAN


SIGINDO MAHA RAJO LAIH ADALAH SALAH SEORANG DARI SUKU-SUKU SIGINDO YANG TINGGAL DI PULAU JAWA, TIDAK IKUT BERLAYAR

BERSAMA-SAMA SAUDARANYA YANG SEMBILAN, KARNA MENGINGAT UMUR YANG SUDAH TUA APALAGI MEMPUNYAI ANAK YANG MASIH KECIL

BERNAMA PELITO ADIL.

PELITO ADIL MEMILIKI HASRAT YANG AMAT KUAT UNTUK MENGIKUTI JEJAK-JEJAK PAMANNYA, NAMUN DEMIKIAN AYAHNYA SELALU

MENGGAGALAKAN CITA-CITA ANAKNYA ITU?  IA BILA TAKUT KEHILANGAN SIBUNGSU YANG TIDAK BERADIK LAGI, APALAGI UMURNYA MASIH

DIBAWAH USIA, TETAPI PELITO ADIL SELALU MEMBERONTAK UNTUK MEYAKINKAN AYAHNYA.

DUA PULUH TAHUN KEMUDIAN SETALAH PELITO ADIL MENGINJAK DEWASA, DIA MENDAPAT RESTU DARI AYAHNYA UNTUK BERLAYAR MENCARI

PAMAN-PAMANNYA, MENURUT BERITA PERAHU MEREKA KARAM DAN KANDAS DISERANG OLEH ANGIN TOPAN DAN BADAI DITENGAH-TENGAH

LAUTAN PUTI ALA, SEBELUM PELITO ADIL BERANGKAT AYAHNYA SEMPAT MEMBERI KATA NASEHAT ANAKNYA:

WAHAI PUTRA KU !
KALAU PANDAI BERKAIN PANJANG
LEBIH ELOK BERKAIN SARUNG
KALAU PANDAI BERINDUK SEMANG
LEBIH ELOK DARI INDUK KANDUNG
BAPAK CARI DUSANAK CARI
INDUK SEMANG CARI DAHULU
BERJALAN PELIHARALAH KAKI
BERKATA PELIHARALAH MULUT
KAKI TERTARUNG INAI OBATNYA
MULUT TERLANCUR NYAWA TEMBUSANNYA
MULUT MU HARIMAU MU
YANG MENJADI MUSUH MU

WAHAI AYAH KU TERCINTA !, SEGALA KATA-KATA NASEHAT AYAH AKAN AKU PEGANG ERAT-ERAT DAN TEGUH, BAK PEPATAH ADAT

MENGATAKAN :

DICABUT MATI
DIASAK LAYU   

KEMUDIAN AYAHYA LANTAS MEMBERI SEBUAH KERIS PUSAKA KEPADA ANAKNYA YANG DITERIMA TURUN-TEMURUN DARI NENEK MOYANGNYA,

UNTUK MEMBELA DIRI DI MANA ADA KESULITAN NANTI, MAKA TERJADILAH TANGIS-TANGIS ANTARA ANAK DAN AYAH MAKLUMLAH AKAN

BERPISAH ENTAH SEMENTERA ATAUPUN UNTUK SELAMANYA.

PELITO ADIL BERLAYAR DENGAN MENGGUNAKAN SEBUAH SAMPAN KECIL MENGHARUNGI LAUTAN LUAS SEHINGGA MENDARAT DI PANTAI ACEH

SIGLI, SETELAH BEBERAPA LAMA DI ACEH BELIAU MENERUSKAN PERJALANANNYA SEHINGGA SAMPAI DISUATU DAERAH DI SUMATERA BARAT,

SETELAH BEBERAPA LAMA MENETAP DISANA, BELIAU MULAI MENDAPAT BERITA TENTANG SUKU-SUKU SIGINDO, KEMUDIAN BELIAU

MENERUSKAN PERJALANNYA HINGGA SAMPAI KE PAGA RUYUNG, DISANA BELIAU BERTEMU DENGAN SEORANG TUA YANG JELAS SEKALI IA

BERCERITA TENTANG SUKU-SUKU SIGINDO, APALAGI TENTANG PAMANNYA YANG BERNAMA SIGINDO BUJANG, YANG TELAH MENDAPAT JALINAN

BAIK DENGAN ORANG TERSEBUT.
KEMDUIAN BELIAU MENERUSKAN PERJALALANNYA DENGAN MELINTASI ALAHAN PANJANG (KABUPATEN SOLOK) MENUJU KESUATU GUNUNG YAITU

GUNUNG BERAPI (GUNUNG KERINCI). SAMPAINYA BELIAU DIKAKI GUNUNG, BELIAU MENCOBA UNTUK MENDAKINYA SESAMPAINYA DIPUNCAK

GUNUNG, KELIHATANLAH OLEH BELIAU SEBUAH DANAU DENGAN AIR YANG MENGIHIJAU DAN SERTA OBAKNYA YANG MENGEMPAS PANTAI, MAKA

BELIAU BERPENDAPAT BAHWA MUNGKIN DIRENAH INILAH SUKU-SUKU SIGINDO BERMUKIM.

KEMUDIAN BELIAU MENERUSKAN PERJALANANNYA DENGAN MEMUDIKKAN SUNGAI DI KERINCI HULU, DALAM PERJALANANNYA BELIAU BERTEMU

DENGAN SEORANG GADIS YANG SEDANG MENCUCI DI PINGGIR SUNGAI, MAKA BELIAU MENGAMPIRINYA, SERAYA BERTANYA.
WAHAI TUAN PUTRI !
APAKAH NAMA SUNGAI INI ?
SIAPA PULA NAMA TUAN PUTRI ?
PUTRI TERSEBUT MENJAWAB DENGAN MUKA MASAM, NAMA SAYA PUTRI KUNDUR PENGHUNI DAERAH INI, ENGKAU YANG SEBURUK INI TIDAK

PANTAS UNTUK BERTANYA PADA KU, TETAPI PELITO ADIL TETAP TERSENYUM DAN MENERUSKAN PERJALANANNYA HINGGA SAMPAI DI MUARA

JUJUN TUO DAN BERTEMU DENGAN PAMANNYA.

SIGINDO KUMBANG, DAN PELITO ADIL BERTANYA TENTANG PAMANNYA SIGINDO BUJANG, PAMAN MU SIGINDO BUJANG TELAH MENETAP DI

TANJUNG BULUH.
KEMDUIAN PELITO ADIL MENUJU TANJUNG BULUH, MAKA BERTEMULAH DENGAN PAMANYA SIGINDO BUJANG, SEHINGGA TERJADILAH TANGIS-

TANGISAN DAN PELUK-PELUKAN ANTARA MAMAK DENGAN KEPONAKAN, APALAGI BELIAU MENCERITAKAN TENTANG DIA DIHINA OLEH SEORANG

GADIS YANG SEDANG MENCUCI DIPINGGIR SUNGAI, MAKA KEDUANYA BERMUFAKAT UNTUK MENGAHAPUS ARANG YANG TELAH TERCORENG

DIKENING, DAN KEDUANYA SALING MEMANGGIL TUAH KAMPUNG HALAMANYA SERTA MEMBAKAR KEMENYAN PUTIH UNTUK MENYERU GADIS

TERSEBUT.

 SETELAH DUA TIGA HARI BERIKUTNYA DARI KEJAUHAN KELIHATANLAH SEBUAH SAMPAN KECIL YANG DIKEMUDI OLEH SEORANG GADIS

MENUJU KEARAH TANJUNG BULUH, SETELAH SAMPAI DIPANTAI TERNYATA GADIS TERSEBUT PUTRI KUNDUR DATANG MEMOHON MAAF

KESALAHANNYA SERTA LANGSUNG MELAMAR PELITO ADIL, SETELAH TERJADI KATA MUFAKAT, MAKA KEDUA INSAN INI DINIKAHKAN, DAN

KEDUANYA MENETAP DI TANJUNG BULUH, HINGGA MENDAPAT WARISAN YANG TURUN-TEMURUn
PELANTIKAN SIGINDO BUJANG DAN PELITO ADIL


SETELAH MENETAP SIGINDO BUJANG DENGAN ISTERINYA MANDANG SARI DAN PELITO ADIL DENGAN ISTERINYA PUTRI KUNDUR DI TANJUNG

BULUH, MAKA MEREKA DUA KELUARGA INI TELAH MEMPUNYAI WILAYAH DAN WARISAN TURUN-TEMURUN.

SEHUBUNGAN DENGAN ITUPULA KEKUASAAN SUKU-SUKU SIGINDO KUMBANG UMUM DI KERINCI KHUSUNYA DI JUJUN, TELAH BERAKHIR, MAKA

DATANGLAH PEMERINTAHAN DEPATI EMPAT DELAPAN HELAI KAIN, PEGAWAI RAJO, PEGAWAI JENANG. SULUH BIDANG ALAM KERINCI YANG

BERPUSAT DI SANGGARAN AGUNG DAN TEMPAT PERTEMUAN DI HAMPARAN BESAR TANAH RAWANG, MAKA DILANTIKLAH OLEH PEMERINTAHAN

INI ANTARA LAIN :
-    SIGINDO BUJANG ISTERINYA MANDANG MENJADI DEPATI MENCO
-    PELITO ADIL ISTERINYA PUTI KUNDUR MENJADI DEPATI MANTAN

DENGAN ISTILAH PAYUNG SEKAKI KEMBANG DUO ANTARA MAMAK DENGAN KEPONAKAN.

DEPATI MANTAN
1.    PELTIO ADIL
2.    JUNGGIH
3.    TAMAT
4.    LAISA
5.    H. SULAIMAN
6.    H. SUDIN
7.    H. RADUAN
8.    M. ROTI
9.    JAPAR
10.    WAHID SUDIN
11.    MADIN RAMLI GELAR DEPATI MANTAN, DENGAN NINIK MAMAKNYA ALI TAHAR GELAR RAJO PATI.
12.    KADRI M GELAR DEPATI MANTAN NINIK RAJO PATI ISHAK.
13.    NASUTION GELAR DEPATI MANTAN NINIK MAMAKNYA ISHAK

YANG KESEMUA INI ADALAH UNTUK JUJUN.

MARILAH KITA BUKA LEMBAR YANG TERJADI PADA DIRI PELITO ADIL. PADA SUATU KETIKA PELITO ADIL BERPERGIAN DENGAN MENDAYUNG

SEBUAH PERAHU, DARI TANJUNG DUSUN BENIK MENGHARUNG DANAU KERINCI. MAKSUD DAN TUJUANNYA HENDAK MENCARI PERTUMBUHAN

YANG ADA PADA DIRINYA, LAMANYA PERGI DAN KEMBALI, TUJUH HARI TUJUH MALAM NAMUN TIADA BERHASIL.

WAKTU PERJALANAN KEMBALI PULANG PADA MALAM YANG KETUJUH HARI, MALAM ITU GELAP MEMBUTA TIADA SUATU PEDOMAN BAGINYA

UNTUK MELIHAT DARATAN. DITENGAH-TENGAH PERJALANAN MENUJU PULANG, TERKEJUTLAH DIA DENGAN TIBA-TIBA PERAHUNYA TIDAK MAU

DIDAYUNG, DIRENGKUHNYA. DIDAYUNGKANNYA SEKUAT-KUAT TENAGA YANG ADA PADANYA. NAMUN TIDAK TERLEPAS, DIRASANYA DENGAN

TANGAN ADA SETUMPUK PASIR YANG TIDAK TERLIHAT DENGAN MATA DI DALAM AIR, HANYA DENGAN PERASAAN TANGAN DAN DANGKAL, LALU

IA TERJUN MASUK AIR DAN MENGINJAK PASIR. DENGAN MARAHNYA DISEDUNYA PASIR TERSEBUT DENGAN PENDAYUNG DAN LALU LANGSUNG

DIANGKATNYA PASIR ITU KEDALAM PERAHUNYA.

SAAT ITI JUGA PERAHUNYA BERLAYAR MENCARI PINGGIR DARATAN. DENGAN TIADA DISANGKA-SANGKA IA SUDAH SAMPAI PADA TEMPAT

PERMUKIMANNYA.
KEMUDIAN BELIAU KEMBALI KEPONDOKNYA, ATAU TEMPAT KEDIAMANNYA, KEDENGARAN SEWAKTU AYAM BERKOKOK PADA PAGI, BUNYIAN-

BUNYIAN GAIB,           BERDEGUH-DEGUH YAITU DITEMPAT MELETAKKAN PERAHUNYA, MAKA BELIAU MENUJU KETEMPAT PERAHUNYA, MAKA

JUSTRU ITU BELIAU MENGATAKAN TEMPAT INI BAGUH.

SETELAH MATAHARI TERBIT DARI TIMUR, DEPANNYA PASIR YANG DALAM PERAHU ITU BERKILAUAN, IA BINGGUNG DAN SANGAT HERAN,

JUSTERU BERKATA, RUPANYA EMAS YANG AKU DAPAT TADI MALAM. PERIBAHASA MENGATAKAN :

TAK ADA KAYU JENJANG DIKEPING
TAK ADA EMAS BUNGKAL DIASAH
PUCUK DICINTO ULAMPUN TIBO
TAK KU SANGKA-SANGKA MENDAPAT EMAS SESUMPIT LENGAN BAJU.

EMAS TERSEBUT OLEH BELIAU DIBUAT UNTUK MENJADI RANTAI GONG, DINAMAKAN GONG BERANTAI EMAS. SUATU KETIKA HARI SAAT

MEMPERLIMAUKAN, GONG BERANTAI EMAS, BERTEMPAT DIBATU  LONCONG DI BAWAH DUSUN BENIK SEKARANG INI, TIDAK DIDUGA-DUGANYA,

GONG TERLEPAS DARI TANGANNYA, DAN MELUNCUR MASUK AIR, TAK DAPAT DIJANGKAU DAN MENGHILANG KEDASAR DANAU KERINCI.

PERISTIWA YANG ANEH TERJADI SELAMA TUJUH HARI TUJUH MALAM, GONG PUSAKA ITU MENDENGUNG SUARA GAIB MENGEKIH DASAR DANAU.

SEAKAN-AKAN MUNDAR-MANDIR DALAM AIR. MAKA ANAK BATINO ANAK JANTAN LUHAK DEPATI MANTAN SERTO LUHAK DEPATI MANCO,

MENGADAKAN ASYIK/MEMUJA SUPAYA GONG PUSAKA BERANTAI EMAS, SUPAYA KEMBALI KETEMPATNYA, SEHINGGA SAMPAI HARI INI, GONG

TERSEBUT TAK ADA BERITANYA, SEHINGGA ANAK BATINO BERSEDIH HATI.

PERISTIWA YANG TERJADI PADA DIRI PELITO ADIL GELAR DEPATI MANTAN. SEMASA TERJADINYA PEPERANGAN ANTARA NEGERI JUJUN DENGAN

NEGERI PULAU SANGKAR, MEREBUT KEKUASAAN YAITU TENTANG BATASAN WILAYAH, MAKA PELITO ADIL GELAR DEPATI MANTAN DENGAN

MEMBAWA SENJATANYA SEBILAH KERIS DAN SEBUAH ANTAN, MENGEJAR ORANG PULAU SANGKAR SAMPAI KE NEGERI PULAU SANGKAR.

SETELAH SAMPAI DISANA BELIAU DENGAN BANGKIT INSANNYA, DENGAN ANTANNYA LUMBUNG PADI ORANG PULAU SANGKAR TEMBUS

DIHANTAMNYA.

KEMUDIAN BELIAU MERASA TIDAK PUAS  TERHADAP ORANG-ORANG PULAU SANGKAR MAKA TABUH ORANG PULAU SANGAKAR JADI SASARAN,

DISATU DIPIKULNYA DAN YANG SATUNYA DIKEPITNYA DAN YANG SATUNYA LAGI DILEMPAR KE DANAU KERINCI YAITU DIBAWAH TANJUNG

PELITA SEKARANG INI, DAN YANG SATUNYA LAGI DIBAWANYA KE NEGERINYA. TABUH YANG DIBAWANYA KE NEGERINYA TERSEBUT MASIH ADA

DI DUSUN BENIK SAMPAI SAAT SEKARANG INI.

SILSILAH PELITO ADIL DENGAN ISTERINYA PUTI KUNDUR         
ADAPUN ANAKNYA 2 ORANG, YAITU :
YANG MENJABAT DEPATI MANTAN SEBAGAI BERIKUT :
1. KANTAI                          2. PUTI NOK BERADA DI DUSUN KUBANG KERINCI ULU

ANAKNYA 6 PUTRI
1.    LEMBAEK
2.    LIPAT KUDUI
3.    MALEO
4.    CIAP
5.    NINAK
6.    LUKAIH




PUTRI-PUTRI INILAH YANG BERHAK MENJABAT DEPATI MANTAN, YANG TELAH MENJABAT DEPATI MANTAN SEMENJAK DULU SAMPAI SEKARANG

INI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.    PELITO ADIL GELAR DEPATI MANTAN
2.    JUNGIH GELAR DEPATI MANTAN
3.    TAMAT GELAR DEPATI MANTAN
4.    ALAISA GELAR DEPATI MANTAN
5.    H. SULAIMAN GELAR DEPATI MANTAN
6.    H. SUDIN GELAR DEPATI MANTAN
7.    H. RADUAN GELAR DEPATI MANTAN – NINIK MAMAKNYA SALIM, MARIZON, SAFRI.
8.    M. ROTI GELAR DEPATI MANTAN – NINIK MAMAKNYA IDRIS, M. JAFAR
9.    M. JAFAR GELAR DEPATI MANTAN – NINIK MAMAKNYA UMAR IDRIS
10.    A. WAHID SUDIN GELAR DEPATI MANTAN – NINIK MAKANYA H.M. NUR DAN ALI TAHAR
11.    MADIN RAMLI GELAR DEPATI MANTAN – NINIK MAMAKNYA ALI TAHAR
12.    KADRI. M GELAR DEPATI MANTAN – NINIK MAMAKNYA ISHAK
13.    NASUTION S.PdI GELAR DEPATI MANTAN  - NINIK MAMAKNYA ISHAK

SEJARAH INI DISUSUN OLEH ANAK JANTAN LUHAK DEPATI MENCO DAN DEPATI MANTAN YAITU :
1.    A. WAHID SUDIN
2.    H. DAHLAN SUDIN
3.    THALIB LILO
4.    H. YUNUS SUKI
5.    H. NURDIN
6.    ABDUL GANI LARIS
7.    SUPRATMAN YUNUS

 

PENULIS



SUPRATMAN YUNUS



SEJARAH KETURUNAN DEPATI STI


Sejarah ini disusun pada tahun 1942 di Desa Jujun oleh anak jantan Depati Sakti, yaitu :
1.    ABAS Gelar Depati Sti
2.    MARAM Gelar Rajo Pati
3.    H. NAPI Alim Ulama
4.    USMAN Anak Jantan
5.    ABDULLAH Anak Jantan

Kemudian disusun kembali dengan tidak merubah isi aslinya pada tahun 1975 oleh Anak Jantan, yaitu : BUSTAMI MARAN bersama Anak Jantan

lainnya A. Majit , Penulis Hambali  di atas rumah anak jantan Depati Sti adalah saudara Bustami Maram beserta H. Napi Ulama, Zaman Ninik

Mamak Rajo Mahkuto alam dan Sapri anak jantan.

Kira-kira abad ke 15 jauh sebelum Pemerintahan Kolonial Belanda di Alam Kerinci dan Alam Serampas dan Sungai Tenang, terdapat 7 orang

kekuasaan Segindo, yakni :
1.    Sigindo Ilok Misai Alam Sungai Tenang
2.    Sigindo Balak Alam Serampas Tanjung Seri
3.    Sigindo Panjang Alam Kerinci Rawang
4.    Sigindo Kuning Alam Kerinci Hiang
5.    Sigindo Teras  Alam Kerinci Pengasai
6.    Sigindo Bauk  alam Kerinci Tamiai
7.    Sigindo Kumbang Alam Kerinci Jujun

Adapun Sigindo Kumbang ini anak jantan dari Putri Induk Pinang Masak berasal dari Jangkang Tinggi. Di waktu bujang Sigindo Kumbang ini pergi

bertapa ke Bukit Makuali di Bengkulu untuk mencari sakti dan keramat.

Didalam bertapa ini dia mendapat sebungkal emas. Maka Sigindo Kumbang pun kembalilah ke Alam Kerinci dan menetap diujung Tuo (Bangau

Bungo Rajo). Disinilah Sigindo Kumbang membuat pondok tempat tinggalnya. Kerjanya saban hari adalah merancah, menebang buluh,

menangkap ikan atau masang lukah. Dari sinilah asalnya pepatah orang Jujun mengatakan “Sambil tegak membelah buluh, sambil duduk meraut

rotan, sambil berdiang menganyam lukah”. Pepatah tersebut sampai kini masih populer, tak lapuk kena hujan tak lekang kena panas.

Pada suatu hari waktu, Sigindo Kumbang ini mandi maka tampaklah olehnya ampeh limau purut hanyut, lalu diambilnya ampeh limau purut itu

sambil berkata seorang diri, mungkin ada orang di ulu air sungai ini sambil berpikir dalam hati. Maka timbullah niatnya hendak pergi menengok ke

ulu sungai.
Tatkala sampai diujung tenang, tampak akhirnya sebuah pondok, lalu ia berhenti dan menghimbau. Setelah didengarnya himbauan itu, maka

dengan muka yang sangat cemas, keluarlah dua orang perempuan dua beranak dari pondok itu. Induknya bernamo Puti Arjuna Dayang Gadis

dan anaknya bernama Puti Rubiah Melur Sakti. Setelah memperkenalkan diri, maka dibawalah oleh kedua orang beranak ini Sigindo Kumbang

naik keatas pondoknya. Setelah tiba dalam pondok, oleh Puti Arjuna Dayang Gadis disuruhnyalah anaknya menghidangkan air da makanan

kepada Sigindo Kumbang. Maka dari sini pulalah asal mulanya adat orang Jujun sampai kepada anak cucunya orang sangat peramah terhadap

pada tamunya.

Adapun Puti Arjuna Dayang Gadis ini berasal dari Jawa Mataram keturunan dari Raja Senopati yaitu Sultan Mataram yang Pertama.
Sewaktu pecah perang Mataram, maka ia pergi menyebrang dari tanah Jawa menuju daerah Palembang dan sampai di bukit Siguntang yaitu

antara Palembang dengan Jambi. Dari sinilah ia menuju ke Renah Manjuto tanah wilayah Sigindo Balak . Dari Renah Manjuto ia mudik batang air

sampai di Renah Petai dan langsung ke Renah Sijanit. Dari Renah Sijanit ini ia mudik pula batang air Jernih yaitu batang air yang berasal dari

Gunung Bujang dan gunung Gadis dan sampai pula ia di Bukit Palawang. Dari Bukit Palawang ini ia mengilir Batang Air kecil yang beranama

Batang Air Jujun sekarang ini. Sampailah ia di satu renah yang bernama Ujung Tenang di Ujung Tenang inilah ia beristirahat  dan langsung

membuat sebuah pondok tempat tinggal.

Setelah berkenalan dengan Sigindo Kumbang dengan Puti Rubiah Melur Sakti, maka seringkalilah Segindo Kumbang ini datang ke Ujung Tenang

kepondok Puti Rubiah Melur Sakti. Tiap-tiap Sigindo Kumbang datang, maka Puti Rubiah Melur Sakti ini selalu mengatakan kepada maknya, bahwa

bujang datang. Dari kata bujang datang inilah dalam bahasa Jujun disebut Bertandang kemudian diperhalus lagi dengan bahasa Indonesia. Kata

Bertandang : Inilah asalnya adat orang Jujun butandang yang telah turun temurun sampai pada anak cucunya, yaitu anak bujang yang butandang

kerumah anak gadis dan bukan anak gadis yang butandang kerumah anak bujang. Maka sampai saat ini adat butandang di Desa Jujun ini tidak bisa dihapus.

Dek karno lah lamo kenal mengenal antara Sigindo Kumbang denga Puti Rubiah Melur Sakti ini, lah dapat budi ketuju batu, maka kedua orang ini

kawin. Diwaktu perkawinan inilah Sigindo Kumbang memberi sebungkal emas kepada Puti Rubiah Melur Sakti sebagai tanda atau disebut

sekarang Mahar.

Tidak berapa lama setelah kawin, maka pada suatu hari Sigindo Kumbang ini mengajak isterinya kembali ketempat kediamannya di Ujung Tuo,

dan isterinya setuju sambil berkata Pergilah kayo dulu aku mengikut dari belakang karena aku hendak mengemas barang-barang dulu. Maka

berangkatlah Sigindo Kumbang dulu mengilir batang air menuju Ujung Tuo, sambil berjalan              terjun-terjun  dari batu ke batu dalam

perjalanan balik ini karena berjalan terjun-terjun, maka Sigindo Kumbang Berkata dalam hatinya, nanti tempat yang kami diami ini ku beri namo

Jun-jun. Dari sinilah asal mulanya negeri kita ini bernama Jujun.

Oleh Puti Rubiah Melur Sakti setelah mengemas barang-barangnnya maka ia diberi oleh maknya sebutir Intan dan sebuah kemenyan putih, lalu ia

pergi kebelakang rumahnya dan dibakarnyalah kemenyan putih sambil melentukkan manau sebatang dan dititinyalah manau sebatang itu dan

dalam sekejap saja ia sudah sampai di pondok suaminya di Ujung Tuo.

Setelah sampai disiapnyalah makanan untuk menanti suaminya. Sewaktu Sigindo Kumbang sampai dipondoknya dilihatnya isterinya sudah ada di

dalam pondoknya dan hidangan sudah tersedia pula. Sambil makan, Sigindo Kumbang berkata pada isterinya kaulah yang paling keramat dan

sakti.antara kita berdua. Oleh sebab itu kaulah yang patut memegang pusako, kamai nan jantan ini menjalankannya. Itulah asal dan sebabnya

maka di dusun Jujun sampai saat kini yang menyandang posako depati itu adalah anak batino. Kemudian Sigindo Kumbang dua laki isteri ini

memperluaskan tanah wilayahnya.

Mudik : Bawah batu luncung diateh Kayu Aro tepat Hilir : Bawah Aur Cina berlarik  diatas Bukit Talang Pandan, kalaut ombak nan berdebur, Darat

: Renah Sijamit berbatas dengan Bengkulu Utara.
Sigindo Kumbang dan Puti Rubiah Melur Sakti ini mempunyai keterunan 3 orang perempuan : 1). Rubiah Bulan, (2) Rubiah Matahari, (3). Rubiah

Meh Kanut. Rubiah Bulan Kawin dengan Rio Pinja , Rubiah Matahari kawin dengan Rio Jemput, Rubiah Meh Kanut kawin dengan Rio Panggil. Dari

Rubiah Meh Kanut dengan suaminya Rio Panggil inilah asal keuturuna Depati Sakti dan Depati Jayo (Tenggalo).

Rubiah Meh Kanut mempunyai anak 3 orang : (1). Meh Intan, (2). Meh Urai, (3). Meh Bali. Meh Intan Kawin dengan dirajo Mahkuto Alam berasal

dari Jangkang Tinggi keturunan dari Rajo Pamuncak Alam.

Di Rajo Mahkuto Alam suami dari Meh Intan ini mendapat gelar Depati adalah sewaktu rapat di Bukit Sitinjau Laut waktu memotong kerbau

sebengah dua ekor. Karena masa itu seluruh orang-orang yang terkemuka di Alam Kerinci ini diundang. Termasuk suami dari Meh intan dan Meh

Urai dan Meh Bali. Sewaktu Pengukuhan depati itu di Bukit Sitinjau Laut oleh Rajo mintak tando, bagi siapo yang menjadi Depati. Maka Dirajo

Mahkuto Alam ini memperlihatkan sebungkal emas dan sebutir intan yang diberi oleh nenek isterinya yang bernama Puti Rubiah Melur Sakti

kepada Rajo dikukuhkanlah dirajo Mahkuto Alam ini menjadi Depati. Mako dirajo Mahkuto Alam ini memberi gelar Depati Sakti Karena ia

mengambil sakti dari   dari nenek  isterinya Puti Rubiah Melur Sakti. Adapun sebungkal emas dan sebutir intan, inilah pusako Depati  sakti yang

sampai sekarang ini masih tersimpan dirumah Depati Sakti.
Setelah Dirajo Mahkuto Alam ini menjadi Depati, maka ia mengangkat seorang pesuruhnya (Ninik Mamaknya) yang diambil dari nama dia sendiri

Yaitu Rajo Mahkuto Alam. Inilah asalnya Ninik Mamak Depati Sakti ini sampai sekarang bernama Ninik Mamak Rajo Mahkuto Alam.

Sesudah Sigindo Kumbang memperluaskan wilayahnya, maka tiba pula pendatang baru, yaitu Pelita Adil dan Rio Bujang. Maka kedua orang ini

dibawa oleh Segindo Kumbang menjadi kawan. Dan Pelita Adil ditempatkannya di Melako Kecil (Dusun Benik) dan Rio Bujang ditempatkannya di

Tanjung Buluh. Kemudian sesudah dirajo Mahkuto Alam suami dari Meh Intan dan suami dari Meh Urai ini dari keturunan Sigindo Kumbang

menjadi Depati, maka mereka ini mulailah merancah di Cempado Putih, sekarang di sebut Dusun Lamo. Karena mereka ini hendak membuat

sebuah dusun sebab orangnya sudah mulai banyak. Inilah yang disebut orang Dusun Jujun lama Inilah orang yang mula-mula melatah melatih

Dusun Jujun ini.

Karena maso lah berhitung, musimlah terbilang hanya seingat kami, sesudah sirajo Mahkuto Alam suami dari Meh Intan ini menjabat Depati Sakti

adalah sebagai berikut :
1.    Pahat Gelar Depati Sakti  Bungkuk
2.    Tukul Gelar Depati Sakti
3.    Judo Gelar Depati Sakti
4.    Dian (H. Umar) Gelar Depati Sakti
5.    Sareh  Gelar Depati Sakti
6.    H. Laris Gelar Depati Sakti
7.    H. Sudin Gelar Depati Sakti
8.    Abas Gelar Depati Sakti
9.    A. Rahman Layan Gelar Depati Sakti
10.    Abd. Wahab Khatib  Gelar Depati Sakti
11.    A. Majid. T  Gelar Depati Sakti 

Catatan :
I.    Adapun Puti Arjuna Dayang Gadis ini setelah ditinggal oleh anaknya Puti Rubiah Melur Sakti, maka iapun pergi mengikuti Pri (Dewa)

sampai sekarang tidak ada beritanya lagi. inilah asal mulanya kata-kata orang Jujun “Hilang tak tentu rimba, mati tidak tentu kubur, hanyut tidak

tentu muara”.
II.    Setelah Dusun Jujun ini diajun Arah dan rakyatlah bersawah, berladang dan beternak, maka Dirajo Mahkuto Alam (Depati Sakti) dan

rekan-rekannya mengadakan musyawarah atau rapat. Maka dikumpulkanlah anak jantan, anak butino. Dalam musyawarah ini tetapkanlah :
1.    Undang-undang dan  teliti dalam dusun yang disebut adat.
2.    Tiap-tiap orang yang menjadi Depati adalah proses dari anak batino, yang dipilih oleh anak jantan diangkat dengan pengangkatnya

memotong beras sekarung, kerbau seekor. Dilantik dengan Sumpah Sakti Kerang Setio, dibawah celak, diateh Pagam nak tahu seisi alam seisi

negeri.
3.    Mengadakan Kenduri Pusako dengan Kenduri Sudah Menuai guna untuk mensyukuri nikmat Tuhan. Imbauannya Kasawahlah babungo

amping, kaladanglah babungo kayu kasungailah babungo pasir. Basawahlah mendapat padi, menambanglah mendapat emas, beternaklah

berkembang biak.
4.    Mengadakan Kenduri Padi Dalam , karena padilah bunting. Dikumpullah segalo ramuan : rumput sibung , silang guhi, paladang hitam

peladang putih serta daun jiluang dibuat sikenduk dengan sidingin serta setawa. Nak jadi ubat jadi idin jadi tawa nak jangan dimakan ulat. Kok

bunting nak jadi bungo, kok bungo nak ngirai buah.

Ketetapan musyawarah ini diiyokan busamo oleh seluruh anak jantan anak batino. Karena riangnya, maka anak jantan tegak menghunus pedang

menari sambil bersilat dan anak batino tegak pulo mengirai tangan mengentak kaki menari sambil mengatokan Iyo….. Iyo……… Iyo. Inilah asal

mulanya Tari Iyo-iyo, yang sampai sekarang masih ada.
Dek lapaok keno hujan dek lekang keno paneh.