Mas Eko satukan kekuatan

Kerinci-Dandim 0417 Kerinci,Eko Prayitno.Yang akrab dipangil mas eko.Memang enak berbagi pemikiran dan pengetahuan.Soalya,kita menemukan pencerahan pikiran dan memberi solusi.Terbuka berdebat dan berdiskusi.Sambil tertawa dan penuh santun.

Eko Prayitno.Dandim Kerinci(kiri)(Kanan)Jon Hendri,Penulis

Bicara santai dengan  penulis Http://kerincinfo.blogspot.com dalam ruangan  dinasnya.Akhir Januari 2012.Ia bicara tentang bumi kerinci yang kaya dengan potensi dan sumber daya alam.Hanya memerlukan kepedulian dan semangat untuk mengembangkan menjadi sebuah peluang.

Sebuah karya yang begitu bearti

"Saya melihat salah satu potensi itu adalah Kayu Kulit manis,yang banyak di digunakan menjadi kayu bakar dan dijual.Kalau dikembangkan bisa menjadi peluang usaha.Begitu berartinya.Saya telah kembangkan menjadi sesuatu yang sangat berati dan bernilai"Ujarnya.

Tak hanya itu.Dan bukan pula sebuah pujian dan tidak berlebihan.Soalnya,Belum lama ini,Mas eko mendamaikan persoalan tercabiknya-cabik persoalan masyarakat Tanjung pauh yang telah lama terjadi dan terbengkalai selama tiga tahun.Dan berhasil diselesai dengan penuh kerukunan dan rasa persaudaraan.

"Kita terima kasih dengan Mas Eko.Bukan sebuah pujian dan tidak berlebihan mendamaikan persoalan masyarakat kami yang tercabik dan terberai,yang terjadi selama tiga tahun"ujar Subandi tokoh pemuda Tanjung pauh.

Mas eko.Memang kreatif.Ide itu terus berkembang dan mengalir bagaikan air.Dalam Festival masyarakat Peduli Danau Kerinci beberapa tahun belakangan misalnya.Hadir ide kreatif luncuran tali ala militer.Anak muda dan siapa saja boleh mencoba.Begitu keakraban terbangun dikalangan militer dan masyarakat festival Masyarakat peduli danau Kerinci.

 Ia juga bicara yang jadi bahan perenungan dan terkesan sangat dalam.Yakni menyatukan kekuatan kuno dan moderen.Ia akan menjadi sebuah kekuatan dahsyat."Kita memiliki pemikiran dan pengembangan hingga memiliki kekuatan.Yakni menyatukan kekuatan kuno dan moderen hinga menjadi sebuah kekuatan dahsyat"imbuhnya.(Jon Hendri)